Si Penjual Bakmi Ayam

Ada seorang perempuan yang bertengkar dengan ibunya dan anak ini lari meninggalkan rumahnya, Ia lalu bertemu dengan seorang penjual bakmi ayam.

Dia baru sadar bahwa dia tidak membawa uang sama sekali. Namun dia sangat lapar dan berdiri melihat orang memakan nikmatnya bakmi ayam itu selama 5 menit.
Sang penjual bakmi ayam lalu berbelas kasihan dan menyadari bahwa dia tidak membawa uang sama sekali.
Dia lalu menyuruh anak ini untuk duduk dan makan secara gratis.
Perempuan ini terharu dan mengatakan kepada si penjual bakmi “ engkau begitu baik kepadaku, padahal engkau tidak mengenal aku sama sekali, ibuku sendiri tidak pernah sebaik ini kepadaku”

Lalu si penjual bakmi ini berkata kepadanya, “ bagaimana kamu bisa katakan bahwa aku ini baik”

“ apakah karena aku memberikan engkau semangkuk bakmi lalu kamu katakan bahwa aku seorang malaikat?”

“ Ibumu yang telah bersusah payah membesarkanmu pada saat engkau masih bayi sampai sekarang telah berkorban ribuan kali lebih banyak dari nilai semangkuk bakmi ayam ini”
“ Tidakkah kamu tahu bahwa ada saatnya dimana dia tidak bisa membeli barang yang dia suka karena dia lebih mendahulukan kepentinganmu?”

Si perempuan ini begitu terhenyak dengan kata2 yang menyentuh dari si penjual bakmi.
Dia langsung lari pulang dan pada saat dia bertemu dengan mamanya, mamanya langsung memeluknya dan menangis.
Sang ibu lalu mengajak anaknya untuk menikmati hidangan lezat yang telah disediakan untuk anaknya.

Kita tidak bisa memilih untuk lahir didalam keluarga siapapun, namun Firman Tuhan berkata Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu , kepadamu.

Seberapa buruk kondisi keluarga kita, kita tetap harus menghormati orang tua kita dan memacu diri kita untuk menjadi orang tua yang lebih baik dari orang tua kita di masa mendatang.